Logo RPGFID

Record of Lodoss War: Chronicles of the Heroic Knight

Ryo Mizuno, Masato Matsumoto

2003

RPGFID > Dunia Lain > RPMa > Record of Lodoss War > Chronocles of the Heroic Knight

<updated! 08/02/2006>

Seri Record pertama yang muncul di sini, Chronicles of the Heroic Knight mengangkat salah satu bab dalam Record. Sejarah Lodoss, sebuah pulau di selatan Benua Alecrast, penuh dengan peperangan dan pertumpahan darah. Kini, Lodoss dan bahkan seluruh dunia terancam dengan usaha membangkitkan lagi Dewi Perusak, Kardis. Bagaimanakah kerajaan-kerajaan di Alecrast bersatu untuk mencegah hal tersebut sementara peperangan sendiri sedang melanda?

Storyline

Cerita ini dimulai di bawah bayang-bayang peperangan. Kerajaan Marmo, yang terletak di pulau paling selatan di Benua Alecrast, berusaha untuk melebarkan kekuasaannya ke kerajaan lain di Benua Alecrast. Sementara itu, Wagnard, seorang penyihir hitam berencana untuk membangkitkan kembali Dewi Perusak Kardis untuk tujuan yang tidak begitu jelas. Usahanya dimulai dengan merebut Bola Kristal Jiwa dari Flaim dan Tongkat Kehidupan dari Valis serta Neese, gadis belia berusia 13 tahun (dua Kunci dan satu Pintu).

Adalah Spark, keturunan terakhir pemimpin Suku Api, calon ksatria yang walaupun sudah lulus semua ujian ia tidak pernah menjadi ksatria Kerajaan Flaim. Suatu malam, harta berharga kerajaan itu, Bola Kristal Jiwa, dicuri oleh Dark Elf di depan matanya, bahkan ia sendiri terluka. Ia pun ditugaskan Raja Kashue untuk merebut kembali harta itu, dibantu lima orang pilihan, tanpa mengetahui benda yang dicuri itu bisa mengubah masa depan dunia. Bagaimana ia akan dapat melaksanakan tugasnya di bawah tekanan keinginan untuk menjadi ksatria sejati?

Agak sulit memang untuk merangkum Chronicles karena ini hanyalah bagian dari Record. Seandainya ada yang mau menerjemahkan dan menerbitkan novel aslinya...

Tokoh

Walaupun semula berjumlah lima, tim pengejaran yang menjadi tokoh utama Chronicles berjumlah enam orang. Selain itu, dua orang tokoh akan diceritakan secara mendetail di seri lain Record. Siapa sajakah mereka?

Spark
Keturunan terakhir pemimpin Suku Api yang tinggal dalam naungan Kerajaan Flaim. Selalu mendambakan menjadi Ksatria sejati, terutama setelah bertemu Ksatria Parn. Ia selalu yakin keputusan yang diambilnya benar, sehingga kadang-kadang ia bertindak di luar batas, bahkan sampai melanggar perintah Kashue.

Garrack
Prajurit bayaran yang punya pengetahuan luas dan berbadan besar, kemampuannya tidak dapat diremehkan begitu saja. Ia amat setia pada komandannya, Spark, karena ia meyakini langkah apapun yang diambil Spark itu benar. Suka bercanda dengan Leaf.

Leaf
Half-Elf (keturunan manusia dan Elf) yang juga seorang prajurit bayaran, sebagai seorang Half-Elf ia mampu menggunakan sihir roh. Ia amat lengket dengan Garrack dan ke mana-mana suka terlihat bersama.

Greevus
Pendeta istana dari bangsa Dwarf, ia juga ahli dalam sihir. Walaupun pendek, ia cukup lincah dan mampu bertarung dengan senjata. Kadang-kadang berselisih paham dengan Spark, namun akhirnya ia tetap mengikuti perintahnya.

Aldonova
Pendeta istana yang badannya besar, sayangnya ia agak kurang percaya diri dengan kemampuan sihirnya. Ia juga amat takut dengan bahaya kebangkitan kembali Dewi Kardis, sehingga ia menjadi amat protektif pada Neese, sampai-sampai akhirnya ia menyerahkan diri pada musuh agar dapat bertemu Neese.

Neese
Gadis penyihir istana berusia 13 tahun keturunan langsung Dewi Marfa, ia adalah satu Pintu untuk membangkitkan Dewi Hitam Kardis, karena di dalam darahnya mengalir satu jiwa lain yang terkunci di dalam ingatannya. Ia mampu menggunakan sihir Dewi Marfa yang merupakan sihir penyembuh terkuat. Karena pengaruh sihir hitam panggilan, ia akhirnya pergi menuju Marmo dan menyerahkan diri.

Parn dan Deedlit
Ksatria dan High-Elf (keturunan Elf murni), kedua tokoh ini muncul beberapa kali sebagai pemimpin pasukan bebas di Kanon, aliansi Marmo. Detail lebih lengkapnya ada di Deedlit's Story.

Overall

Chronicles menawarkan salah satu RPMa murni yang pernah ada. Kental dengan unsur-unsur RPG: sihir, monster, bangsa-bangsa aneh, peperangan, kisah heroik, dan banyak lagi, Chronicles dikemas cukup apik berkat kerja sama tim: Ryo Mizuno sebagai pemberi ide cerita; Masato Matsumoto sebagai penggambar; N. Natsumi, Kokiairin, Matsunae Ukara, Oriba Sekirou sebagai staf; dan Y. Monoguchi dan Y. Moriya sebagai editor. Untuk menambah daftar koleksi RPMa, Chronicles cocok untuk dimiliki.

The Record

Sampai sekarang, Chronicles yang berjumlah 6 seri semuanya telah diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo. Bagi yang tertarik, silakan miliki bukunya. Bagi yang mau preview, baca terus!

Seluruh sejarah Lodoss yang terekam di sini dibagi menjadi 38 Bagian, termasuk satu Bagian terakhir. Dalam tiap buku, terutama pada seri-seri awal, ada artikel khusus Road to Lodoss untuk memberikan bantuan memahami apa yang sedang terjadi di Benua Alecrast pada masa Spark saat cerita ini berlangsung. Berikut rangkumannya.

Yang tercetak miring adalah rangkuman dari Elex.

Buku 1

Lodoss... sebuah pulau di Benua Alecrast yang dipenuhi kekacauan. Di pulau yang dikutuk oleh Myri, sang dewa perang, tertulis sejarah perang yang berkepanjangan. Sejarah gelap yang terjadi dari waktu ke waktu telah melahirkan banyak ksatria. Orang akan selalu mengenang kisah kepahlawanan Lodoss... kisah perjuangan dari calon ksatria Spark dan pejuang lainnya untuk menjadi ksatria sejati.

Bagian 1. Jalan Baru Menjdai Ksatria

Saat pengumuman ksatria, Spark kecewa karena tahun ini ia tidak diterima lagi. Dalam perjalanan pulang, mendadak ia dipanggil ke istana untuk menghadap raja Kashue hanya untuk dikenalkan pada ksatria Parn dan Deedlit. Di depan ruangan harta yang dijaga satu orang, Spark menyaksikan si penjaga dibunuh oleh salah satu dari lima Dark Elf. Terpaksa ia melarikan diri walau harus terluka dan membiarkan Dark Elf itu mencuri Bola Kristal Jiwa.

Bagian 2. Rencana Busuk Kegelapan

Spark diperintahkan raja Kashue untuk mengejar pencuri harta itu, namun ia disuruh menunggu anggota tim. Satu per satu, Garrack, Leaf, Aldonova, dan Pendeta Greevus pun datang. Mereka pun siap melaksanakan tugas. Namun, saat berangkat, penjaga pintu gerbang melihat bahwa mereka pergi berenam dan bukannya berlima. Siapa orang yang satu lagi?

Bagian 3. Jebakan Hitam

Setelah memotong jalan melalui gurun pasir, mereka sampai di benteng selatan. Di sana, ada dua orang yang melihat para pencuri itu: Ryna dan Randy. Sayangnya, Randy terluka saat melarikan diri. Pendeta Greevus pun membacakan mantra penyembuh. Siapa sangka, mantra itu justru melahirkan monster dari tubuh Randy. Tak ada pilihan lain selain membunuh induknya, tapi itu berarti membunuh Randy...

Bagian 4. Kebulatan Tekad

Setelah bersusah payah dan kebimbangan, akhirnya mereka memutuskan untuk menyingkirkan monster itu dengan membunuh Randy. Ryna pun memutuskan untuk ikut dengan Spark untuk membalas dendam atas kematian Randy.

Bagian 5. Kecurigaan dan Kegelisahan

Spark sampai di Hiruto. Menurut kabar, para pencuri belum terlalu jauh dari sana. Sementara itu, ada yang mengatakan bahwa pagi hari di gerbang utara tiba seorang gadis pengembara dari Blade. Saat ditanya tujuannya, ia menjawab: Aku dituntun oleh dewa, mengejar kehendak kegelapan... Berarti gadis itu juga mengejar Dark Elf yang sama. Namun, siapakah dia?

Buku 2

Spark, Garrack, Leaf, Pendeta Greevus, dan Aldonova, bersama dengan teman baru mereka, Ryna, meneruskan perjalanan mereka dalam mencari pencuri Bola Kristal Jiwa. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan gadis misterius bernama Neese yang ternyata memiliki tujuan yang sama. Mereka bahu-membahu menghadapi enam orang Dark Elf, si pencuri, yang ternyata telah menunggu kedatangan mereka.

Bagian 6. Melodi Cahaya dan Kegelapan

Garrack dan Ryna terpisah sebentar karena Garrack mengetahui bahwa Ryna sebenarnya adalah seorang penyamun. Saat hendak berangkat, tanpa diduga seorang Dark Elf menikam dada Ryna. Sementara itu, Pendeta Greevus melihat sekawanan Dark Elf tidak jauh dari mereka. Tak diduga, mereka dihentikan oleh Neese, gadis misterius yang sudah sejak semula mengikuti mereka. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana nasib Garrack, Ryna, dan Leaf?

Bagian 7. Nyanyian Gadis Putih

Garrack dan Leaf harus bertahan sebisa mungkin menghadapi Dark Elf yang menyerang mereka sementara Ryna terluka parah. Sementara itu, Spark dibantu Pendeta Greevus harus menghadapi lebih dari satu Dark Elf, padahal mereka bersembunyi dengan mantra. Bagaimana Spark bisa menghadapi Dark Elf itu? Bagaimana nasib Ryna selanjutnya?

Bagian 8. Yang Harus Dilakukan untuk Bertahan Hidup

Spark mati-matian melawan tiga Dark Elf sekaligus dengan bantuan Pendeta Greevus. Namun, itu belum cukup karena Spark nyaris terbunuh beberapa kali. Bagaimana Spark dan Pendeta Greevus harus menghadapi ketiganya sekaligus?

Bagian 9. Ketika Tersentuh Kasih Sayang

Spark nyaris terbunuh seandainya tidak ditolong sihir dari Aldonova. Spark harus mengandalkan sihir Aldonova, namun bagaimanakah Aldonova bisa melakukannya sementara ia sendiri masih tidak yakin akan kemampuannya sendiri?

Bagian 10. Sesuatu yang Diperoleh di Akhir Pertarungan

Dengan susah payah akhirnya mereka berhasil mengalahkan ketiga Dark Elf itu. Hanya saja, yang mereka cari tak ada. Berarti ada satu Dark Elf yang lolos (Èxshan: Elex mungkin salah hitung waktu membuat rangkuman karena di buku 1 dikatakan bahwa ada lima Dark Elf yang mencuri Bola Kristal Jiwa dan bukannya enam. Bahkan, di dalam cerita, Pendeta Greevus sendiri bilang bahwa pencurinya lima.). Leaf pun akhirnya berhasil menemukan Spark karena ia butuh bantuan sejak Garrack juga terluka setelah menghadapi Dark Elf yang menyerang mereka. Mereka pun kembali ke Hiruto. Sementara itu, Neese memutuskan untuk pergi ke Valis.

Bagian 11. Sosok yang Menghalangi

Suatu kebetulan bahwa Spark juga ditugaskan ke Valis. Mereka pun bersama-same ke Valis. Mereka tak menduga bahwa Dark Elf terakhir juga datang ke sana untuk mencuri kunci terakhir: Tongkat Kehidupan.

Bagian 12. Dark Elf bernama Giva

Tak terjadi apa-apa dalam perjalanan mereka menuju Valis. Sambil menunggu perintah selanjutnya, Spark dan kawan-kawan hanya menunggu. Tanpa mereka duga, Neese dan Aldonova menuju kuil Valis. Tanpa mereka duga pula, Dark Elv bernama Giva ada di sana. Siapakah Giva? Apa yang ia lakukan di kuil suci itu?

Buku 3

Dark Elf Giva berhasil menyusup ke dalam Kuil Valis untuk mengambil Tongkat Kehidupan. Dengan kemampuan pemanggilan roh tingkat tinggi yang dimilikinya, Giva dengan mudah membantai para penjaga kuil yang menjaga harta pusaka tersebut. Jika Tongkat Kehidupan berhasil direbut, tinggal menunggu kehadiran "Sang Pintu" untuk memanggil Dewi Hitam Kardis.

Bagian 13. Keputusan Ryna, Keputusan Spark

Spark harus memutuskan, apakah ia akan mematuhi perintah raja Kashue untuk menyampaikan surat atau mengejar Giva dan mendapatkan kembali Bola Kristal Jiwa serta mencegah Tongkat Kehidupan jatuh ke tangan Giva. Sementara itu, Ryna memutuskan untuk pergi ke kuil demi membalaskan dendamnya. Mereka tak tahu bahwa Giva sudah membantai habis semua penjaga kuil dan Neese serta Aldonova ada di sana.

Bagian 14. Berhadapan dengan Nasib

Akhirnya Giva berhasil mengambil Tongkat Kehidupan. Neese pun keluar dari persembunyiannya untuk membujuk Giva agar tidak mengambilnya. Usahanya tampaknya percuma, karena Giva bahkan tidak peduli dengan kehancuran dunia. Sementara itu, Ryna datang duluan ke Kuil Valis melalui atap yang berlubang dan menunggu saat yang tepat. Spark, Leaf, dan Garrack baru datang kemudian dengan mendobrak pintu, tanpa mengetahui Giva telah membunuh semua penjaga kuil.

Bagian 15. Kegelapan yang Datang Mengejar

Spark, Leaf, Ryna, dan Garrack harus bekerja sama menghadapi Giva yang walaupun masih bocah ternyata amat sulit dikalahkan, terutama karena ada satu lagi tubuh yang terikat padanya. Saat inilah Spark baru tahu sedikit mengenai apa yang akan terjadi bila Bola Kristal Jiwa dan Tongkat Kehidupan serta Sang Pintu berhasil direbut: kehancuran dunia. Bagaimana mereka bisa menghadapi Giva?

Bagian 16. Karena Kita Sahabat

Leaf terluka parah karena serangan Giva dan Giva menyembuhkan luka-lukanya menggunakan Tongkat Kehidupan. Ia pun menyihir Garrack sehingga kerasukan dan menghancurkan apa saja yang di dekatnya; bahkan Spark pun terluka karenanya. Ryna terpaksa membuat Garrack pingsan, walaupun itu membuka jati dirinya sebagai penyamun. Sementara itu, tanpa diduga Neese bersedia dibawa ke Marmo.

Bagian 17. Sebagai Seorang Spark

Giva melarikan diri. Sekalipun sempat dihadang Pendeta Greevus, ia sudah menyiapkan semuanya. Valis pun dilalap api, dan tampaknya ini untuk mengalihkan perhatian sementara Giva, membawa Tongkat Kehidupan dan Neese, pergi ke pelabuhan dan lari ke Marmo. Spark pun mendapat perintah dari Raja Kashue untuk kembali ke Flaim, namun ia memutuskan melanggar perintah itu dan pergi ke Marmo untuk menyelamatkan Neese.

Cerita Tambahan. Pertempuran Raja Prajurit Bayaran

Raja Kashue, yang mengirim pasukan dari Blade untuk menaklukkan Duke Raster, yang menjalin persekutuan dengan Marmo dan duduk di kursi kerajaan Allania setelah membunuh kakaknya, Kadomos VII, memulai pertempuran dengan pasukan Ksatria Jaring Besi yang dipimpin oleh Jenderal Jorge, seorang bawahan Raster, di Novice di wilayah Allania.

Buku 4

Setelah "Tongkat Kehidupan" berhasil diambil oleh Dark Elf Giva dari kuil Valis, giliran "Sang Pintu" Neese yang diculik Pendeta Hitam Wagnard. Spark dan kawanannya bergegas menyusul Neese ke Pulau Kegelapan Marmo. Untuk menuju ke pulau kegelapan tersebut, mereka mendapat bantuan dari Martha, seorang penyamun teman Ryna.

Bagian 18. Legenda Kardis Hitam

Bagian ini menjelaskan sedikit tentang sejarah pertempuran dua dewi: Marfa Dewi Pencipta dan Kardis Dewi Penghancur. Pertempuran ini berakhir dengan wafatnya kedua dewi: Kardis di daerah Lodoss. Sebelum wafat, Marfa memisahkan Lodoss dari Benua Alecrast sehingga jadilah kini Pulau Lodoss.

Bagian 19. Menuju Kehancuran

Spark akhirnya ditemani kawan-kawannya untuk mengejar dan menyelamatkan Neese. Namun, Ryna menghilang. Mereka pun mencoba mencari kapal yang mau mengantarkan mereka ke Marmo, namun tak ada yang mau. Bagaimana mereka bisa pergi ke Marmo tanpa kapal?
Sementara itu, raja Kashue memenangkan pertempuran. Kini mereka siap untuk menyerang Aran, ibukota Allania, untuk menaklukkan Raster. Bagaimana kelanjutan perang ini?

Bagian 20. Menuju Laut nun Jauh di Sana

Ryna dibantu kawannya Martha ternyata mempunyai kapal, maka jadilah Spark berangkat bersama Ryna mengejar kapal Marmo yang membawa Neese. Untuk dapat mengejar kapal itu, mereka harus melewati badai karena kapal-kapal Marmo menghindarinya. Bagaimana mereka bisa bertahan dalam badai yang terkenal mematikan?

Bagian 21. Kekuatan Hitam

Melewati badai, mereka berusaha mendekat ke kapal Marmo sebelum matahari terbit. Tampaknya mereka berhasil, karena mereka semua menyeberang ke kapal itu. Mereka harus berhadapan kembali dengan Dark Elf Giva. Tak diduga, matahari sudah terbit. Bagaimana kelanjutan kisah ini?

Bagian 22. Cahaya yang Terenggut

Spark sendirian akhirnya dapat menemukan Neese. Namun, Neese berkeras tetap pergi ke Marmo. Terpaksa Spark harus meyakinkan Neese bahwa nasib tak selalu harus dituruti, apalagi jika nasib itu harus membuat penanggungnya menderita.
Sayang, setelah Neese menerima pemikiran itu, Pendeta Wagnard menculiknya. Spark dan kawan-kawannya pun mundur, namun Giva memanggil roh angin dan memporakporandakan kapal mereka. Bagaimana nasib mereka selanjutnya?

Bagian 23. Perjuangan Ksatria Bebas

Spark dan Leaf terdampar di daerah Kanon, Kerajaan Allania, tempat Parn dan Deedlit berjuang memimpin pasukan bebas. Untuk sementara ia ikut dengan Parn berjuang membebaskan daerah itu. Toh, ia tetap berkeras untuk pergi ke Marmo. Bagaimana caranya?

Buku 5

Setelah kapal mereka karam, Spark dan Leaf terpisah dengan kawan lainnya. Garrack, Martha, dan Pendeta Greevus terombang-ambing di laut, sedangkan Aldonova malah berusaha kembali naik ke kapal Marmo. Dia ingin bertemu dengan Dark Elf Giva agar diizinkan bertemu dengan Neese...
(Catatan dari Èxshan: Elex tampaknya melupakan Ryna. Sebenarnya ia ikut dengan kelompok Garrack terombang-ambing di laut. Oh ya, siap-siap karena ringkasan mulai buku ini akan sangat padat karena tempatnya sering beralih.)

Bagian 24. Sangkar

Neese akhirnya sadar setelah tertidur cukup lama. Wagnard mengunjunginya untuk memberikan sambutan selamat datang; bahwa Neese sekarang berada di kuil bawah tanah Lodoss. Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk ritual pembangkitan kembali Dewi Kardis...

Bagian 25. Landasan Perang

Bagian ini menceritakan sedikit tentang keadaan perang saat itu. Pasukan musuh sudah memasuki wilayah Loido, ibukota Kerajaan Valis. Eto, sang raja, pun memikirkan tentang Perang Suci, walaupun itu berarti mengorbankan seluruh rakyatnya.
Di tempat lain, raja Kashue dan pasukannya sudah memasuki Aran. Mereka berniat membekuk Raster serta membakar kota itu, walaupun konsekuensinya amat berat: memusnahkan budaya 400 tahun. Akankah rencana pemusnahan itu jadi dilaksanakan?
Beralih ke Kanon. Tak banyak yang bisa diceritakan di sini, karena Spark dan Parn memasuki masa istirahat setelah menyerang pasukan Marmo. Deedlit dan Leaf pun mandi sambil bergosip tentang Parn dan Spark. Spark sendiri memutuskan akan berangkat ke Marmo keesokan hari.

Bagian 26. Untuk Siapa...

Aldonova mencoba kembali ke kapal Marmo agar dapat bertemu Neese. Sebelum itu, Giva memberinya cobaan. Jika Aldonova berhasil bertahan dari sepuluh pisau yang dilemparkan ke dirinya, ia akan dapat bertemu dengan Giva. Malang, pisau kesepuluh yang dilempar Giva merenggut nyawanya. Toh, akhirnya, Giva menghidupkannya kembali. Mengapa?
Sementara itu, Spark sempat bertengkar dengan Parn karena keputusan Spark yang terlalu gegabah: pergi ke Marmo tanpa memikirkan bagaimana ia akan pergi ke sana. Akhirnya, Spark mengalah dan baru pergi ke Marmo setelah membantu Parn membebaskan Lurd.
Di Aran, ibukota Allania, raja Kashue berhasil menduduki kota itu dan menangkap Raster. Raster pun dihukum mati. Rencana raja Kashue selanjutnya adalah pergi ke Kanon dan berperang di sana.

Bagian 27. Awal Mula Kegelapan

Selagi beristirahat, raja Kashue dan pendeta istana Slayn berkunjung ke Perguruan Sang Bijak, tempat penyihir-penyihir hebat Lodoss dididik. Di sini, Slayn menceritakan sejarah Wagnard sehingga menjadi penyihir hitam seperti sekarang. Semula Wagnard adalah penyihir muda yang berbakat, namun karena ketahuan mempelajari sihir kuno terlarang, ia dikutuk untuk tidak bisa menggunakan sihir selamanya. Ia pun mundur ke Marmo dan menunggu saatnya balas dendam, namun dendam itu tidak pernah terlaksana. Ia hanya bisa berharap sesuatu dari bangkitnya Dewi Kardis.
Di Dark Town, ibukota Marmo, Giva menghadap Wagnard dan menyerahkan kedua Kunci. Tinggal menunggu bulan purnama sebelum ritual itu dapat dilaksanakan.
Spark pun pergi ke Lurd membantu Parn. Walaupun terluka, ia berhasil membunuh Hob Goblin, pemimpin pasukan Marmo. Namun, dari kejauhan Deedlit melihat kapal perang Marmo datang. Apa yang akan mereka lakukan?

Bagian 28. Sekali Lagi Jadi Sahabat Sejati

Spark mempunyai rencana. Ia membuat seakan-akan tidak terjadi apa-apa di Lurd, kemudian ia berusaha menakut-nakuti kapal Marmo itu dengan membuat seakan-akan Leaf adalah penyihir hebat. Sayangnya, Leaf gagal dan ia pun ditertawakan. Tak diduga, sihir Leaf berubah menjadi monster api. Apakah benar Leaf yang melakukannya?
Ternyata Wort, sang penyihir bijak, yang melakukannya. Ia pun menyuruh Spark memasang telinganya baik-baik, karena sebenarnya ada seseorang di kapal Marmo itu. Ia pun menyusul ke sana dan menemukan Garrack, Pendeta Greevus, Ryna, dan Martha.
Di Loido, raja Eto memulai mantra Perang Suci. Mantra yang dibenci turun-temurun itu terpaksa digunakan demi mempertahankan Valis...

Bagian 29. Menuju Pulau Kegelapan

Setelah siuman, Garrack dan kawan-kawannya menceritakan nasib mereka setelah Giva menghancurkan kapal mereka sekitar lima hari lalu. Mereka pun setuju ikut Spark ke Marmo.
Di tepi seberang Loido, Ashram, pemimpin pasukan Marmo mencoba mencari taktik yang tepat untuk menduduki ibukota Valis itu, terutama karena Perang Suci sudah dilakukan. Seperti apa taktik mereka?
Di Dark Town, Marmo, akhirnya Giva memberi tahu Aldonova siapa sosok yang ada di belakangnya saat ia sedang marah: adik kembarnya sendiri. Bagaimana bisa terjadi demikian?
Spark dan kawan-kawannya pun berlayar menuju Marmo... Perjalanan terakhir...

Buku 6

Spark dan kawan-kawannya telah sampai di pulau kegelapan Marmo; mereka segera menuju Conqueror, kastil utama kerajaan Marmo tempat Neese disekap. Apakah Dewi Hitam Kardis akan berhasil dibangkitkan oleh Pendeta Hitam Wagnard... Perjuangan Spark akan menentukan masa depan Lodoss...

Bagian 30. Auman dari Kedalaman

Pertempuran pertama Spark dan kawan-kawan melawan monster Pulau Marmo. Untuk menuju Dark Town tanpa ketahuan, mereka harus menyeberangi hutan penuh monster itu.

Bagian 31. Tanah Pertempuran

Lagi, Spark harus menghadapi Basilisk, kadal raksasa yang mematikan. Sementara itu, di Loido Perang Suci tampaknya membawa hasil karena pasukan Marmo terpaksa mundur, namun sudah banyak rakyat yang tewas.

Bagian 32. Pasak Dosa

Spark pun akhirnya sampai di Dark Town. Di kota itu tampaknya ada sedikit keributan karena pasukan musuh (entah siapa) sudah mendarat di wilayah Marmo. Kesempatan ini dimanfaatkan Spark untuk menyusup ke Conqueror. Sementara itu, Aldonova yang dibawa Giva ke Conqueror akhirnya dikurung di penjara bawah tanah. Di sinilah diceritakan mengapa Giva membawa tubuh adiknya: karena adiknya ditukar dengan setan untuk menghindari keduanya dari kematian (terlahir kembar di kalangan Dark Elf berarti kematian keduanya).
Spark pun berhasil masuk ke Conqueror, namun mereka ketahuan...

Bagian 33. Ritual

Greevus memisahkan diri dari kawanan karena ia menyadari Aldonova ada di kastil itu. Sementara itu, Spark dan yang lain semakin masuk ke dalam. Kali ini mereka harus berhadapan dengan banyak Dark Elf. Garrack dan Leaf pun menahan serangan lain yang datang sementara Spark dan Ryna masuk semakin dalam. Akhirnya mereka berdua sampai di salah satu ruangan terbawah, namun Giva sudah menunggu...
Malam bulan purnama pun tiba, dan ritual pun dilaksanakan... Seluruh monster pun ketakutan, bahkan adik Giva yang menempel pada tubuh Giva melepaskan diri darinya dan lari ketakutan. Apakah Kardis sudah datang...

Bagian 34. Melodi Cahaya dan Kegelapan (2)

Wagnard hadir sebentar dalam wujud Neese untuk memperingatkan Spark agar jangan mengganggu ritual, namun itu berarti mengundang Spark untuk menghentikannya. Ryna pun berjuang habis-habisan melawan Giva demi membalaskan dendam Randy. Sayang, ia akhirnya terpojok. Pada saat yang sama, Garrack dan Leaf juga kesulitan menghadapi monster jelmaan adik Giva, namun Pendeta Greevus berhasil melukai monster itu. Bagaimana kelanjutannya?
Sementara itu, Spark pun sampai di ruangan terbawah kastil, tempat ritual dilaksanakan. Ia berusaha menghentikan ritual, namun Wagnard menghentikannya dengan mantra. Bagaimana ia bisa mencegah ritual itu?

Bagian 35. Neese yang Lain

Dalam diri Neese ternyata berdiam jiwa Naneel, pendeta tinggi dari Dewi Perusak Kardis, yang memohon agar dapat be-reinkarnasi. Reinkarnasi Naneel adalah Leyla, ibu Neese, namun sebelum terlambat, pendeta tinggi Marfa mengalahkan sihir itu. Namun, rupanya sihir itu menurun pada putrinya, Neese. Dengan sihirnya, Wagnard membuka segel pikiran Naneel. Neese pun berubah menjadi Naneel.
Di sinilah rahasia mengapa Wagnard memanggil Kardis. Ia tidak menghendaki kehancuran dunia, namun ia hendak mematahkan kutukan sihir yang ada pada dirinya. Dengan menyatukan kekuatan sihirnya dan kekuatan sihir Kardis, ia akan menjadi Undead Master dan mengungguli semua penyihir terhebat yang pernah ada. Spark marah besar dan membunuh Wagnard, namun apakah itu selesai semudah itu?
Ternyata belum! Garrack dan yang lain berhasil menyusul Spark. Saat itulah mereka mengetahui bahwa ancaman terbesar mereka bukan Wagnard, melainkan Giva.

Bagian 36. Jiwa yang Menghilang

Wagnard ternyata tak pernah berniat memanggil Kardis untuk menghancurkan dunia. Tujuannya hanyalah agar ia menjadi Undead Master, setelahnya ia tak peduli dan tak ingin ikut campur. Saatnya pertempuran terakhir dengan Giva!

Bagian 37. Bangkitnya Dewi Kardis - Malam Kedua

Spark terluka parah, Garrack tewas. Giva pun melanjutkan ritual memanggil Dewi Kardis tanpa ada yang mengganggu. Aldonova pun memberikan kekuatan terakhirnya dengan memberi sihir pada pedang Spark, menjadikannya pedang terkuat: Rune Sword. Dengan pedang itu, Spark kembali ke ruangan ritual dan mencoba menghadang Giva. Namun, ia terlambat karena jiwa Kardis sudah datang...

Bagian Terakhir. Yang Disebut Pahlawan...

Kardis masuk ke dalam tubuh Neese. Giva memerintahnya untuk menghancurkan dunia dan membawa jiwa mereka ke dunia baru, namun Spark memerintahnya untuk menghentikan semuanya. Ia mendekati Neese tanpa senjata dan perlengkapan apapun. Tanpaknya Neese berusaha keras karena akhirnya Kardis ditolak dan keluar dari tubuhnya, namun kini Spark, Neese, dan Giva terjebak dalam dunia lain... Hanya Spark yang mampu menolong Neese dan menentukan masa depan Lodoss...

Copyright © 2004 RPG Fantasy Indonesia. All rights reserved.

Butuh peta? Silakan minta di sini:

Record of Lodoss War: Chronicles of the Heroic Knight.
© 1998 Ryo Mizuno/Group SNE/Kadokawa Shoten.
© 1998 Masato Natsumoto.
Diterbitkan di Jepang tahun 1998 oleh Kadokawa Shoten Publishing Co.,Ltd.,Tokyo.
Hak terjemahan Indonesia diatur oleh Kadokawa Shoten Publishing Co.,Ltd.,Tokyo melalui Tohan Corporation, Tokyo.
Alih bahasa: Sayuri Irawan.
Diterbitkan pertama kali tahun 2003 oleh PT Elex Media Komputindo.