Logo RPGFID

Legend of Zelda: Ocarina of Time
(Zelda no Densetsu: Toki no Okarina)
1998

RPGFID > Dunia Impian > Legend of Zelda > Legend of Zelda: Ocarina of TIme

<updated! 08/02/2006>

 

Tampilan utama Masuki dunia baru Link di sini.

Legend of Zelda: Ocarina of Time (OoT) adalah LoZ pertama yang memasuki era 64-bit dengan kehadirannya di konsol N64. Sangat banyak perubahan yang dilakukan oleh Nintendo, membuat LoZ ini menggebrak dunia sebagai game pertama yang menggunakan efek visualisasi 3D secara luar biasa indahnya. Apakah LoZ ini juga mampu menyuguhkan sesuatu yang luar biasa?

The Prelude to Legend of Zelda

Walaupun masuk dalam generasi kelima sejak kelahirannya tahun 1986 silam, OoT membuat suatu kejutan tersendiri: ia adalah awal cerita dari seluruh petualangan Link yang luar biasa panjangnya! Mereka yang memainkan OoT perlahan-lahan akan memahami kisah awal yang membangun bahkan LoZ pertama di zaman NES dulu. Bagaimana ceritanya?

Alkisah, dunia diciptakan oleh tiga dewi (sori, Èxshan lupa semua namanya, udah lama nggak main sih). Satu menciptakan api, satu memberikan kehidupan pada tanah dengan menumbuhkan berbagai macam tumbuhan, dan satu memberikan cahaya pada langit. Ketiga dewi ini kemudian menyegel kekuatan mereka pada suatu bentuk yang, tentu saja sangat dikenal oleh para pemain LoZ, berwujud segitiga emas bernama Triforce. Triforce ini disimpan di tanah keramat yang disebut Sacred Realm. Triforce berkekuatan amat dahsyat, tergantung penggunanya. Apabila penggunanya berhati bersih dan baik, seluruh dunia akan hidup tentram. Sebaliknya, apabila penggunanya berhati jahat, dunia akan hidup dalam kesengsaraan.

Tersebut suatu kerajaan bernama Hyrule. Keluarga kerajaan ini (Royal Family) sudah turun-temurun melindungi pintu masuk menuju Sacred Realm agar tidak sembarang orang bisa memiliki Triforce. Salah satu kunci adalah Ocarina of Time, yang diwariskan turun-temurun hingga sampai ke tangan Princess Zelda. Apabila Song of Time dimainkan dengan okarina itu di Temple of Time, pintu menuju Sacred Realm akan terbuka.

Nah, di zaman itu, kerajaan Hyrule hidup tenteram dan damai, sampai pada suatu hari tersiar kabar bahwa seorang pencuri dari kawasan gurun, yang dikenal dengan kelompok Gerudo Thief, bernama Ganondorf (inilah musuh bebuyutan Link sampai beberapa generasi LoZ) mulai mencari Sacred Realm. Ini tentu saja berbahaya, karena Ganondorf menginginkannya untuk menguasai dunia. Sayangnya, hanya Princess Zelda yang menyadari hal ini, sehingga dia harus berjuang sendirian mempertahankan Ocarina of Time dari tangan Ganondorf.

Sementara itu, jauh di Kokiri Forest, Link (yang di OoT bebas diberi nama) tak pernah menyadari bahwa ia bukanlah bangsa Kokiri, bangsa yang hidup di hutan dan selalu berwujud anak kecil (mirip keabadian High Elf di Record of Lodoss War). Sampai suatu hari kutukan datang ke hutan itu. Link pun memulai petualangannya membebaskan pohon tua penjaga Kokiri Forest dari kutukan. Barulah setelahnya ia diberi tahu bahwa sesungguhnya ia adalah Hyrulian (sebutan untuk bangsa Hyrule). Ia pun harus keluar dari hutan dan mencari kebenaran masa lalunya (yang sedikit-sedikit akan terungkap seiring berjalannya permainan). Petualangan panjang pun dimulai.

System

Sepintas, cerita OoT mirip dengan ALttP. Petualangan Link pun mirip: di masa sekarang, ia harus menyelesaikan 3 temple untuk mendapatkan 3 batu kunci yang dibutuhkan di Temple of Time untuk membuka jalan menuju Sacred Realm. Setelahnya, ia harus pergi ke masa depan, yaitu 7 tahun berselang. Inilah satu-satunya seri LoZ dimana Link ditampilkan dewasa (kecuali mungkin generasi LoZ setelah TWW, menurut kabar yang beredar). 7 tahun dari masa sekarang, Ganondorf sudah menguasai dunia, dan masa kegelapan pun sedang berlangsung: monster banyak berkeliaran di mana-mana, penduduk hidup dalam kengerian dan teror, dan banyak lagi. Di masa ini, Link harus menyelesaikan total 5 temple lagi untuk mengumpulkan 6 medali (medali pertama sudah diberikan sejak Link datang ke masa depan) untuk membuka segel kekuatan The Seven Sages (ingat mereka di ALttP?) demi melawan Ganondorf. Panjang ya?

Peralihan grafis dari 2D menjadi 3D membawa revolusi pada petualangan Link. Kini, ia bebas melakukan apa saja. Ia bisa berenang, menyelam, melompati jurang, bertarung dengan gaya sesungguhnya, memanah, dan banyak lagi. Tentu saja, tombol yang digunakan jadi lumayan banyak, dan item yang bisa digunakan luar biasa banyaknya (kira-kira ada 24 item), yang sebelumnya harus diset ke tiga tombol C agar dapat digunakan kapan saja. Itu belum termasuk pilihan pedang, perisai, armor, dan sepatu yang harus dikombinasikan untuk memasuki daerah tertentu, misalnya untuk memasuki kawah Death Mountain (familiar dengan nama ini?), Link harus memakai Red Tunic.

Saat bertarung, Link bebas menggunakan teknik apapun, namun tentu saja akan lebih baik apabila ia terfokus pada satu musuh dulu. Untuk itu, Nintendo memperkenalkan teknik baru bernama Z-Targeting, yang memang diambil dari nama tombol yang digunakan untuk melakukan teknik itu: tombol Z. Dengan Z-Targeting, Link akan terpusat pada satu musuh saja, sehingga gerakannya tidak akan jauh-jauh dari musuh itu. Z-Targeting juga bisa digunakan untuk berbicara dengan seseorang dari jarak jauh, atau mengidentifikasi benda tertentu yang bisa digunakan atau digerakkan untuk menyelesaikan puzzle tertentu. Link kini juga bisa menggunakan perisainya secara aktif untuk bertahan (sayang tidak bisa dibuat menyerang), alih-alih serangan musuh terpantul sendiri seperti di empat generasi LoZ sebelumnya.

Mengenai puzzle, LoZ memang tidak ada tandingannya. Apalagi berpindah ke 3D, puzzle yang dihadirkan master Shigeru Miyamoto menjadi sangat menantang (bahkan kadang-kadang memusingkan, tanpa walkthrough). Link harus berinteraksi penuh dengan lingkungan sekitarnya untuk menyelesaikan puzzle ini, seperti misalnya mendorong batu besar untuk menindih switch untuk membuka pintu (switch ini pun tidak selalu berada di tanah). Untuk ini, Z-Targeting akan sangat berguna.

Takut kebosanan di OoT? Jangan khawatir! Walaupun side-quest seabrek, Link masih bisa memainkan mini-game di sini, yang lumayan banyak tersedia di seluruh penjuru negeri. Ini dimungkinkan karena OoT tidak mengenal batas waktu (kecuali side- dan quest tertentu), sekalipun memang ada perhitungan waktu. Coba saja tanyakan pada prajurit yang berjaga di pintu masuk Kakariko Village di masa kini. Walaupun awalnya ia akan ngobrol tak karuan, akhirnya ia akan memberitahukan waktu sekarang.

Dalam petualangannya, Link tidaklah sendirian. Ia ditemani satu peri kecil. Sesekali ia akan mengingatkan Link tentang tujuan berikutnya. Atau, dalam mode Z-Targeting, ia akan memberikan nama musuh dan (kadang-kadang) tips menyerang dengan menekan tombol C atas.

Tentang grafis, jangan ditanya lagi. Sekalipun kalah populer dengan konsol PS1, justru kualitas grafis OoT melebihi semuanya, bahkan FF VII yang keluar setahun sebelumnya. Tampilan 3D-nya cukup halus, walaupun memang di beberapa tempat masih terlihat poligon dan aneh. Yang menakjubkan adalah pemandangannya. Di dunia (World Map, walaupun tak ada istilah itu di LoZ), Link bisa berhenti sebentar untuk memandangi langit, lengkap dengan awan yang berarakan dan matahari yang bergerak real-time (tentu saja, waktu di LoZ sudah dipercepat). Jadi, sekalipun sedang bermain, kita tetap bisa berekreasi dengan memandang matahari yang sedang terbit, atau matahari tenggelam diikuti munculnya bulan yang selalu purnama (tapi awas, hati-hati musuh yang hanya muncul di malam hari). Seluruh aspek alamiah ada di sini: pegunungan (Death Mountain), danau (Zora Lake), kastil kerajaan (Hyrule Castle), peternakan (Lon-Lon Ranch), dan banyak lagi. Bahkan, kita bisa merasakan berpetualang di dalam perut ikan (Inside Jabu-Jabu's Belly, temple ketiga saat Link masih kecil)!

Mengenai soundtrack, sayangnya Èxshan belum tahu siapa yang membuat lagu latar OoT, karena semuanya sangat indah dan menenteramkan. Soundtrack itu juga mampu membawa kita pada suasana permainan, misalnya saat bertarung melawan boss tertentu, saat mendapatkan sesuatu, saat menyelesaikan quest tertentu, dan banyak lagi. Ini juga didukung dengan suara okarina yang melengking tinggi namun masih indah didengar.

Ini juga salah satu fitur baru yang semestinya tidak terlalu asing, namun Nintendo sudah menyempurnakannya agar lebih interaktif. Kini, Link bisa menggunakan okarina, bahkan Ocarina of Time, untuk memainkan lagu tertentu. Dengan terlebih dahulu menge-Use item okarina, pemain bisa menekan tombol A dan seluruh tombol C untuk memainkan lagu tertentu. Selain itu, ada total 12 lagu sakral yang mempunyai efek tertentu, misalnya Song of Rain yang bisa digunakan untuk memanggil hujan, Song of Time untuk membuka pintu waktu Temple of Time, dan banyak lagi.

Satu hal yang patut disayangkan, Triforce hanya tampil sekali di sini. Banyak pemain LoZ yang menginginkan remake LoZ 1 (yang berarti mengumpulkan pecahan Triforce) dengan kualitas grafik setara OoT atau lebih. Bahkan, sempat muncul kabar santer bahwa Triforce tersembunyi di OoT, namun Nintendo (Shigeru Miyamoto sendiri) dengan tegas membantah kabar tersebut. Satu lagi yang membuat banyak gamer yang protes, themesong LoZ yang seakan sudah melegenda itu malah menghilang sama sekali!

Overall

Dengan kualitas gambar yang jauh lebih menawan, plus fitur-fitur baru yang membuat Link lebih bisa berinteraksi dengan lingkungannya, OoT adalah LoZ yang paling bagus sekaligus menantang. Apakah ada yang mampu menyaingi OoT? Kita tunggu saja. Bagi yang tertarik, silakan lihat screenshot yang Èxshan sediakan.

Copyright © 2003, 2004 RPG Fantasy Indonesia. All rights reserved.

Butuh peta? Silakan minta di sini:

Legend of Zelda: Ocarina of Time adalah © dan ™ 1998 Nintendo.

Screenshots yang tercantum dalam halaman ini hanyalah untuk peraga dan penjelas. Dilarang mengkopi, mereproduksi, atau menyebarluaskan screenshot yang ada dalam halaman ini dengan tujuan apapun.