Logo RPGFID

Final Fantasy VII

1997

RPGFID > Dunia Impian > Final Fantasy > VII

<updated! 08/02/2006>

Lihat keindahan dunia Final Fantasy VII di sini.

Final Fantasy generasi pertama yang muncul untuk konsol PS1, SquareSoft (sebelum bergabung dengan Enix) langsung memanfaatkan teknologi canggih PS1 (teknologi PS1 waktu itu memang terbilang paling canggih) dan merombak total penampilan Final Fantasy VI. Banyak yang bilang FF VII adalah pengembangan FF VI karena sistem yang digunakan cukup mirip.

Storyline

Sesuai tradisi FF, FF VII mempunyai alur cerita yang cukup rumit dan dalam. Sederhananya begini.

Di Planet (sebutan untuk bumi tempat tinggal para tokoh) dikenal kekuatan alam yang berasal dari roh-roh makhluk hidup yang telah mati dan menyatu dengan alam (menjadi apa yang disebut Lifestream), kemudian mengkristal menjadi Materia. Dengan Materia, seseorang bisa mengontrol kekuatan alam dan menggunakannya untuk kepentingannya. Dalam sejarah Planet, terdapat banyak Materia, namun ada dua yang sangat penting dalam kelangsungan hidup Planet. Black Materia akan memanggil meteor yang sangat besar yang mampu membuat luka besar di Planet dan menyebabkan Planet mengeluarkan Lifestream dalam jumlah besar untuk menyembuhkan diri. White Materia mencegah hal itu terjadi.

Sementara itu, sebuah perusahaan besar di Planet bernama ShinRa Inc. mengadakan proyek tersembunyi dengan tujuan tertentu. Sekarang ini, mereka menyerap energi Planet dalam bentuk energi Mako untuk kepentingan mereka. Berpusat di Midgar, terjadilah ketimpangan antara masyarakat miskin dan kaya. Mereka yang kaya disebut hidup di atas tanah (di udara) sementara mereka yang tidak mampu terpaksa hidup di lapisan bawah yang selalu tertutup bayangan dari tempat tinggal yang kaya (sebut saja daerah slum). Walaupun banyak yang tidak menyetujui penyerapan energi Mako secara berlebihan, masyarakat bawah memilih diam saja karena pada kenyataannya mereka juga tergantung pada energi Mako.

Untuk kepentingan keamanan, ShinRa Inc. juga mempunyai tentara yang diberi nama SOLDIER dan diberi energi Mako. Inilah latar belakang tokoh utama kita, Cloud Strife. Berasal dari desa Nibelheim, sejak kecil ia ingin menjadi SOLDIER dan akhirnya keinginannya bergabung. Bersama Zack ia pun menjadi tentara ShinRa. Namun, ia hanya sebentar bergabung dan kemudian memilih keluar serta bergabung dengan kelompok pemberontak Avalanche di bawah pimpinan Barret Wallace.

Satu lagi proyek ambisius ShinRa Inc. yaitu proyek yang dinamai proyek Jenova Reunion. Jenova adalah makhluk luar angkasa yang datang ke Planet sekitar 2000 tahun lalu dan menghancurkan dari dalam kelompok makhluk hidup lain yang sudah datang duluan ke Planet sekitar 5000 tahun lalu: Cetra. Entah bagaimana caranya Cetra berhasil mengalahkan Jenova dan membuatnya tidur untuk selamanya. Legenda inilah yang dikejar ShinRa Inc. untuk diteliti dan digunakan kekuatannya untuk kepentingan mereka.

Cerita pun berkembang menjadi semakin rumit ketika akhirnya Cloud mengetahui jati dirinya yang sebenarnya, dan ia mengakui masa lalu yang selama ini ia ceritakan adalah bohong belaka, termasuk sebuah ironi bahwa ia adalah bekas percobaan kloning Sephiroth yang gagal. Selain itu, Sephiroth, seorang mantan SOLDIER yang nyaris sempurna, kini juga mencari Jenova dengan dugaan bahwa mungkin Jenova adalah ibunya. Ambisi Sephiroth bertambah buruk dengan keinginannya mendapatkan Black Materia untuk memanggil Meteor. Dengan adanya luka besar di Planet, ia akan menyerap semua energi Lifestream dan menjadikan dirinya dewa. Satu-satunya Cetra yang tersisa pun harus mengorbankan diri untuk mencegah ambisi ini.

Itu hanyalah sebagian dari keseluruhan cerita Final Fantasy VII yang terkenal amat rumit, bahkan jauh lebih rumit dari FF VIII. Èxshan memiliki naskah alur ceritanya yang memuat sejarah sejak 5000 tahun lalu hingga 500 tahun yang akan datang. Berminat? Naskah ini akan dimuat bertahap, jadi tunggu kehadirannya?

Tokoh

Total ada 9 tokoh yang bisa dimainkan, walaupun hanya 8 di antaranya yang akan bertahan hingga akhir cerita. Itupun 2 di antaranya tidak termasuk dalam alur utama namun masih berhubungan dan bisa direkrut dengan teknik khusus.

Cloud Strife
Tokoh utama yang nyaris dimainkan setiap waktu (kecuali saat ia berada dalam Lifestream), semula pemain takkan menyadari bahwa masa lalu yang ia ceritakan sebenarnya adalah masa lalu Zack, kawannya. Ini diperkuat dengan nama awal yang diberi nama Ex-SOLDIER begitu saja (sebelum pemain memberi nama sendiri). Ia sendiri tidak pernah menjadi SOLDIER karena ia gagal dalam tes masuk. Berasal dari desa Nibelheim, dia pernah menjadi kelinci percobaan kloning Sephiroth, namun gagal. Itu sebabnya, dalam dirinya ada sel-sel Jenova, energi Mako, dan entah apa lagi, yang membuatnya sesekali merasa diperintah Sephiroth (dan memang kenyataannya demikian). Bahkan, ia sendiri yang menyerahkan Black Materia kepada Sephiroth. Barulah setelah ia mampu menerima kebenaran atas masa lalunya di dalam Lifestream bersama Tifa, ia mampu melepaskan diri sepenuhnya dari pengaruh Sephiroth. Sempat mampir sebentar di Final Fantasy Tactics (menurut naskah yang Èxshan punya, aku sendiri belum pernah main FFT). Entah bagaimana caranya, nanti dia akan kembali menghadapi Sephiroth dalam DVD Final Fantasy VII: Advent Children (ada yang punya? Pingin nonton nih...)

Barret Wallace
Pemimpin kelompok pemberontak Avalanche, sebenarnya dia sudah lama tidak setuju atas pengaruh ShinRa, sejak mereka mulai menanamkan pengaruh di North Corel, kota kelahirannya. Dia sempat disalahkan atas tragedi North Corel yang merenggut banyak nyawa. Itu sebabnya ia pindah ke Midgar dan membentuk Avalanche untuk memaparkan kebobrokan ShinRa. Mengasuh anak bernama Marlene, namun apakah ia benar-benar putrinya sendiri?

Tifa Lockheart
Teman Cloud sejak kecil yang juga berasal dari Nibelheim, ia juga sempat merasa bingung atas masa lalunya dengan Cloud, terutama sejak insiden Nibelheim 5 tahun lalu. Ini diperparah dengan perkataan Sephiroth bahwa Cloud sebenarnya dibuat dari potongan-potongan sel Jenova yang dibentuk dengan ingatan Tifa. Barulah saat sebuah event di Lifestream mereka berdua mengetahui semua masa lalu mereka yang sebenarnya, bahwa bukan Cloud yang datang bersama Sephiroth ke Nibelheim lima tahun lalu, tepat sebelum insiden itu.

Aeris Gainsborough
Di versi Jepang, namanya adalah Aerith, namun justru itulah yang menguatkan hubungan antara dirinya dengan Cloud. Ia adalah satu-satunya Cetra yang tersisa, sehingga ShinRa amat ingin menangkapnya untuk dijadikan objek penelitian (duh!). Dalam waktu singkat, ia menjadi amat dekat dengan Cloud (entah mengapa, namun beberapa bilang Square memang sengaja membuatnya demikian, terutama bisa dilihat dari nama mereka berdua yang berhubungan). Inilah satu-satunya tokoh yang tidak bisa dimainkan selepas Disk 1, karena ia harus mengorbankan diri untuk menyelamatkan Planet. Siapa yang tidak ingat movie di nyaris akhir Disk 1 saat Sephiroth turun perlahan dari atas dan menusuk Aeris dengan pedang? (Screenshotnya ada lho).

Nanaki aka. Red XIII
Satu-satunya makhluk terakhir dari rasnya, ia tertangkap oleh ShinRa dan dijadikan percobaan (ya ampun!). Ia berasal dari Cosmo Canyon. Tak banyak yang bisa diceritakan, namun ia pernah membenci ayahnya hanya karena melarikan diri (menurut versinya) saat ibunya dalam bahaya. Di akhir cerita, ia digambarkan mempunyai dua anak (dari mana yah?) dan mengajak mereka melihat reruntuhan Midgar 500 tahun kemudian.

Cid Highwind
Nama Cid sebenarnya sudah lahir sejak FF II, dan nyaris semua Cid adalah Dragoon. Cid Highwind mungkin juga Dragoon karena ia mewarisi teknik lompatan Dragoon yang fenomenal itu, namun masa seorang Dragoon selalu merokok? Dulu ia adalah seorang pilot, namun kini pensiun sejak proyeknya ke luar angkasa, yang dulu disponsori Shinra, gagal total.

Cait Sith
Bukan nama salah satu kru salah satu majalah game terkenal lho! (note: bagi yang punya nama ini jangan tersinggung yah!) Malah, sebenarnya nama itu diambil dari sini. Ia sebenarnya dikontrol oleh salah satu pegawai ShinRa, namun akhirnya ia menyadari arti sosial setelah bergabung dengan Cloud dkk. sambil memberikan informasi kepada ShinRa. Pernah sekali ia berkhianat, namun akhirnya ia cukup membantu juga. Pertama kali ia dapat ditemukan di Gold Saucer sebagai peramal yang tak pernah jitu (jelas...). Kesukaannya adalah memakai makhota.

Yuffie Kisaragi
Berasal dari Wutai, ia sangat berambisi pada Materia. Ini disebabkan kekalahan Wutai melawan ShinRa di masa lalu, karena Godo, ayahnya, membiarkan ShinRa menang. Ia bergabung dengan Cloud dkk. dengan harapan ia bisa bertambah kuat, mahir bertarung, dan tentu saja memiliki banyak Materia (nyuri dari Cloud dkk.)!
Yuffie adalah side-chara yang tidak wajib ditemukan. Caranya menemukan dan merekrut agak aneh, dan pemain harus siap-siap kehilangan beberapa Gil untuk membujuknya bergabung. Di suatu event sebelum Wutai, ia akan mencuri seluruh Materia dari Cloud dkk., dan mungkin ini amat mengesalkan bagi yang tidak terbiasa bertarung dengan tangan alias kebanyakan menggunakan Materia.

Vincent Valentine
Karena kalah melawan Hojo, tubuhnya diisi penuh dengan sel Jenova. Itu sebabnya, ia menjadi mutan saat benar-benar marah (ingat Limit Break-nya?). Tak terlalu banyak yang bisa diceritakan untuk sekarang, karena ia adalah tokoh dari masa lalu. Ia dapat ditemukan di basement Shinra Mansion di Nibelheim dengan melakukan trik tertentu.

Sephiroth
Memang bukan playable chara, namun sekilas ia ditampilkan dan dapat dimainkan saat flashback Cloud, sekalipun dikontrol AI. Ia adalah anak dari Hojo dan Lucrecia yang kemudian menjadi SOLDIER paling tangguh yang pernah dimiliki ShinRa. Setelah insiden Nibelheim, ia mulai berpikir bahwa Jenova adalah ibunya, dan jika benar demikian, maka ia juga mempunyai kekuatan sebesar Jenova. Itulah sebabnya ia mulai mencari Black Materia dalam usahanya menjadi dewa, dengan sedikit kontrol pada Cloud.

Penjelasan lebih mendalam tentang sejarah para tokoh utama dan tokoh-tokoh lain yang berperan akan disertakan dalam transkripnya. Tunggu dalam waktu dekat.

System

Kalau kamu membaca sedikit tentang sistem Lufia II, kamu akan menemukan sedikit kemiripannya dengan salah satu sistem yang digunakan FF VII.

Tidak berubah dari FF VI, pertarungannya menggunakan sistem Active Time Battle (ATB) yang disempurnakan dan bisa diatur kecepatannya di menu. Para tokoh harus menunggu sampai ATB Bar-nya penuh dulu, baru pemain dapat memberikan perintah padanya. Kecepatan ATB Bar penuh tergantung Agility, walaupun sepertinya sama saja. Pemain dapat memilih antara mode Active, Recommended, dan Wait. Pada mode Wait, waktu akan berhenti sementara saat pemain memilih perintah yang akan diberikan, walaupun ini nyaris tidak ada bedanya dengan mode Recommended (mungkin itu sebabnya mode ini dihiiangkan di FF VIII). Pemain yang sudah lebih ahli dapat memilih mode Active untuk bertarung secara real-time, dimana waktu akan terus berjalan saat pemain menentukan perintah.

Sistem yang amat mirip dengan IP-nya Lufia II adalah sistem Limit Break. Saat tokoh terkena damage, baik secara fisik maupun sihir, sebuah bar (Limit Bar) akan terisi perlahan-lahan. Saat Limit Bar ini penuh, tokoh tersebut bisa melancarkan serangan khusus yang dikenal dengan nama Limit Technique. Ada 4 level Limit Break, yang semuanya diperoleh dari hasil bertarung, dan tiap level terdiri dari dua teknik (perkecualian untuk beberapa tokoh). Khusus untuk level 4, pemain harus menemukan apa yang dinamakan Manual. Untuk menggunakan Manual, tokoh tersebut harus sudah menguasai semua teknik Limit.

Di luar inovasi Limit Break, tidak ada yang istimewa. Sistem pertarungan toh secara umum sama dengan FF VI. Mengenai magic, tokoh tidak bisa melakukannya secara langsung. Untuk dapat melakukan magic, tokoh itu harus mengenakan Materia yang dipasang ke slot-slot di senjata maupun armornya. Materia juga memiliki EXP sendiri yang dinamakan AP (mungkin kepanjangannya Ability Point, aku lupa). Pada AP tertentu, Materia itu bisa level-up, sehingga levelnya bertambah dan sihir atau efek yang dapat digunakan bertambah. Jika Materia itu mencapai level maksimum, ia akan menjadi Master dan lahirlah Materia baru. Ada berbagai jenis Materia dengan kegunaan dan efek tertentu.

Satu lagi kemiripan dengan Lufia II: evolusi kendaraan. Walaupun memang kendaraan di FF VII lebih modern, garis besarnya sama! Pertama kali Cloud akan mendapatkan mobil buggy yang bisa melintasi gurun tempat Corel Prison berada dan sungai. Yang ini memang tidak ada di Lufia II. Kedua, walaupun tidak dikendalikan, ada kapal yang akan membawa Cloud dari Junon ke Costa del Sol. Ketiga, kapal selam rampasan dari Shinra. Terakhir, pesawat terbang Highwind yang bisa di-summon pada Limit Break level 4 milik Cid. Sayangnya, ini tidak menjadi satu seperti Excerion.

Selain itu, Cloud bisa mengendarai makhluk lucu yang terkenal itu, Chocobo! Semula Chocobo hanya bisa berjalan di padang rumput, namun setelah trik tertentu, Chocobo langka yaitu Gold Chocobo bisa melintasi semuanya, bahkan gunung dan lautan dalam sekalipun!

Supaya tidak bosan, kapanpun Cloud bisa mengunjungi Gold Saucer, pusat permainan di Planet. Bahkan waktu krisis pun Gold Saucer tetap buka. Hanya sekali Gold Saucer tutup, cuman kapan? Lupa (he he he..., dah lama ga main sih!). Semua permainan di Gold Saucer menggunakan Gil. Hadiahnya berupa GP. GP inilah yang menjadi alat tukar resmi di Gold Saucer (mirip tiket di Timezone) untuk mendapatkan barang tertentu. Beberapa mini-game yang ditemui di alur ceritanya, seperti snowboard (saat menuju Northern Cape), kejar-kejaran seru dengan sepeda motor (saat Cloud dkk. melarikan diri dari gedung utama ShinRa), submarine (saat misi Huge Materia), dapat dimainkan ulang di sini, tentunya tanpa tekanan harus berhasil.

Jika ingin menguji keterampilan bertarung, bergabunglah di Battle Arena. Biaya pendaftarannya 10 GP. Hanya satu tokoh yang boleh memasuki Battle Arena. Jika berhasil melalui 8 ronde tanpa KO, atau memilih keluar sebelum melanjutkan ronde berikutnya, sejumlah BP (Battle Point) akan didapatkan. BP bisa ditukarkan dengan barang-barang tertentu, namun hanya berlaku selama tokoh ada di lingkungan Battle Arena. Keluar dari sana, semua BP yang tersisa akan hangus. Manual Limit level 4 milik Cloud ada di sini dengan harga yang menakjubkan.

Dalam misi mencegah Sephiroth, Cloud bisa melakukan side-quest atau bahkan mini-quest untuk mendapatkan item-item tertentu. Sebagai contoh, Summon Materia Phoenix hanya bisa didapatkan jika Cloud kalah dalam simulasi pertarungan terakhir di Fort Condor namun berhasil mengalahkan musuh dalam pertarungan sebenarnya. Mini-quest yang terkenal paling sulit dalam sejarah FF, bahkan tak ada yang bisa menandinginya dalam generasi FF berikutnya, adalah mini-quest mengalahkan Weapon, pelindung Planet, untuk mendapatkan tiga Master Materia dan Gold Chocobo dari seorang pengelana.

Overall

FF VII menawarkan permainan RPG yang penuh dengan permainan psikologis. Sejak awal permainan, pemain akan diajak untuk membenci ShinRa dan Sephiroth, bahkan mengejarnya sampai ke ujung dunia. Perasaan ini akan bertambah setelah Sephiroth membunuh Aeris di akhir Disk 1. Selain itu, simpati terhadap Cloud yang mengalami kebingungan akan jati dirinya juga ditampilkan di Disk 2. Menjelang akhir permainan, pemain akan diajak bertarung habis-habisan melawan Jenova dan Sephiroth berdasarkan pertarungan dua tim sekaligus. Permainan akan diakhiri dengan alur yang sedikit terbuka, yaitu kelahiran kembali Planet tanpa kejelasan nasib para tokohnya, kecuali Nanaki. Akankah mereka meninggal atas kehendak Planet, ataukah mereka tetap hidup?

Ketidakjelasan akhir cerita ini akhirnya dijawab oleh Square setelah 6 tahun lamanya. Cloud tampil lagi, walaupun bukan dalam RPG, melainkan dalam sebuah movie dalam format DVD. Final Fantasy VII: Advent Children berselang hanya 2 tahun setelah kelahiran kembali Planet, yang berarti para tokohnya masih hidup. Hanya saja, Sephiroth dikabarkan hidup kembali, dan Planet dirundung masalah baru. Bagaimana caranya Cloud mengatasinya seorang diri? Ini juga sekaligus menjawab rumor bahwa Square akan merilis sekuel FF VII: Final Fantasy VII-2 (seperti Final Fantasy X-2). Namun, walau bagaimanapun, pecinta FF VII akan tetap menunggu kelanjutan kisahnya.

Secara keseluruhan, FF VII adalah generasi Final Fantasy terbaik untuk PS1. Atau, jika ada yang menganggap FF IX yang terbaik, paling tidak FF VII memegang posisi puncak untuk Final Fantasy bersetting teknologi modern, juga Final Fantasy paling emosional yang pernah dibuat untuk generasi PS1. Nilai-nilai lebih inilah yang membuat FF VII bisa dimainkan ulang tanpa membuat bosan. Èxshan sudah memainkannya sebanyak dua kali, dan mungkin akan memainkannya lagi (sekaligus membuat perfect ending, soalnya masih banyak yang belum komplit).

Bagi yang tertarik, silakan melihat screenshot yang tersedia. Klik di manapun di judul di atas.

Copyright © 2004 RPG Fantasy Indonesia. All rights reserved.

Butuh peta? Silakan minta di sini:

Final Fantasy VII adalah © 1997 SquareSoft.